Rabu, 10 Agustus 2011

Mengenal Lebih Dekat tentang Teknik Fotografi


Fotografi ( dari bahasa Inggris : Photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu “Fos” berarti cahaya dan “Grafo” berarti melukis/menulis) merupakan suatu proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berari proses atau metode untuk mengahasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekan paltulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling popular untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya tidak ada foto yang bisa dibuat.
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat dan menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur yang dinamakan lightmeter.
Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO /ASA (ISO speed), diagfragma-nya (aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi ISO, Diagfragma, dan Speed disebut Pajanan (eksposure)
Prinsip dalam fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminalitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan.
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Berikut adalah teknik - teknik dalam photografi.

1. Panning
- Panning adalah salah satu cara untuk memberikan kesan gerak pada foto.
- Ketika anda melakukan Panning, anda harus mengikuti objek selama membidik.
- Hasil foto menjadikan objek menjadi relatif lebih tajam dibandingkan dengan backgroundnya yang hampir sepenuhnya blur.
- Untuk mendapatkan foto Panning secara maksimal, dengan speed rendah (8-60), dan pakailah tripod (kaki tiga).

Contoh Teknik Panning

2. Bulb
- Kecepatan rana dapat diatur sesuai degan waktu yang kita inginkan.
- Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana lebih lama.
- Untuk mendapatkan hasil foto bulb secara maksimal, dapat digunakan kabel release dan tripod.
- Siapkan kamera dengan batere terisi penuh dan kapasitas film/memory card yang cukup. Tingkat kepekaan ISO 200/400 sangat cocok untuk keperluan ini.
- Diafragma kecil antara 11-22
Contoh Teknik Bulb
3. Zooming
- Zooming adalah teknik foto untuk memberikan kesan gerak dengan mengubah panang fokus lensa.
- Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom.
- Untuk mendapatkan kesan gerak, anda harus menggunakan kecepatan rana tidak lebih dari 1/30 detik.
- Untuk mendapatkan foto zooming secara maksimal, pakailah tripod (kaki tiga).

Prakiraan Data Teknisnya :
- Kamera : Nikon D100 digital
- Lensa : 28 – 80 Nikkor D
- Speed : 5 (with flash)
- Diafragma : 3.5
- ASA : 400
- With Balance : flash

Foto dengan Teknik Zooming

4. Slow and Stop Action
- Slow action : salah satu teknik fotografi yang bertujuan memperlihatkan/menangkap gerakan objek. Biasanya digunakan kecepatan rendah, antara 1/30 sampai 1 detik
- Stop action : kebalikan dari slow, yaitu teknik fotografi untuk bertujuan membekukan gerak objek. Biasanya digunakan kecepatan tinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 atau lebih.
Foto dengan teknik Slow action
Prakiraan Data Teknisnya:
- Kamera : Canon 30D
- Speed : 10
- Diafragma : 5.6
- ASA : 1600

Contoh foto dengan teknik Stop Action
Prakiraan Data Teknisnya:
- Kamera : Nikon D100 Digital
- Speed : 125 (with softbox)
- Lensa : 28 - 105 mm Nikkor D
- ASA : 200

5. Depth to Field (Ruang Tajam)
Hal – hal yang mempengaruhi:
- Jarak Pemotretan ( Jauh = Luas, Dekat = sempit)
- Bukaan Diagfragma ( Kecil = Luas, Besar = Sempit)
- Jarak focus lensa/focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisa diatur)
Depth to field

sumber : http://www.beritaunik.net/techno/berbagai-macam-teknik-fotografi.html, Wikipedia

0 comments:

Posting Komentar